Minggu, 15 Februari 2015

Tugas softskill “Perbedaan Intensitas menggunakan Social Media (path) Berdasarkan Jenis Kelamin ”



Tugas Riset
“Perbedaan Intensitas menggunakan Social Media (path) Berdasarkan Jenis Kelamin ”
Softskill


Oleh :
Aditya Rahman                                   (10513213)
Anisah Ratih F                                     (11513083)
Anggita Suchi Rahayu                         (11513024)
Liesta Violita Nur                                (14513983)
Shinta Dwi Resita                                (18513450)


UNIVERSITAS GUNADARMA
2014

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuk dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbedaan Intensitas menggunakan Social Media (path) Berdasarkan Berdasarkan Jenis Kelamin ” ini.
Dalam pemembuatan makalah ini, kami merasa banyak sekali hambatan dan kekurangan, namun dengan pertolongan-Nya lah kami berhasil menyelesaikan makalah dengan baik.
Tak lupajuga kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kelas  dan juga dosen matakuliah softskill yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
Kami berharap dari dibuatnya makalah ini dapat berguna membantu teman-teman dalam memahami materi yang kita bahas pada makalah ini.












BAB I
PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang

Manusia berinteraksi dengan manusia lain telah menjadi bagian inti dari kehidupan. Interaksi antar manusia merupakan rutinitas alamiah dalam fenomena hidup. Proses interaksi turut melibatkan proses komunikasi. Semenjak zaman manusia pertama diperkirakan ada hingga masa kini, proses interaksi maupun komunikasi senantiasa menunjukkan eksistensinya. Terdapat dua tahapan proses komunikasi, yakni proses komunikasi primer dan sekunder. Proses komunikasi primer ialah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Proses komunikasi sekunder yaitu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama (Onong, 2000 : 11 dan 16).
Di era internet ini, jenis media sosial online sangat beragam. Salah satunya yang paling populer adalah      path. Path adalah sebuah aplikasi jejaring sosial pada telepon pintar yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan. Penggunaan dari Path ditargetkan untuk menjadi tempat tersendiri untuk pengguna berbagi dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Dave Morin, salah satu dari pendiri Path dan CEO dari perusahaan tersebut berkata: “Yang menjadi visi utama kami adalah untuk membuat sebuah jejaring dengan kualitas yang tinggi dan menjadikan pengguna nyaman untuk berkontribusi setiap waktu.” Perkembangan umat manusia dalam melaksanakan komunikasi dari segi kualitas maupun kuantitas mengalami peningkatan pesat dari waktu ke waktu. Komunikasi merupakan transmisi dari satu orang ke orang lain dengan pengirim ataupun penerimanya yang spesifik. Di jaman modern sekarang ini baik wanita maupun pria sudah sering menggunakan alat komunikasi media social.  Akan tetapi di dalam riset ini kami ingin membuktikan seberapa sering laki-laki atau perempuan dalam menggunakan media social yang sedang popular seperti path.



BAB II
 LANDASAN TEORI

2.1       Pengertian Media Sosial
            Menurut Zarella (2010), sosial Media adalah paradigma media baru dalam konteks industri pemasaran. Weber (2009) juga menyatakan bahwa media tradisional seperti TV, radio dan koran memfasilitasi komunikasi satu arah sementara media sosial komunikasinya dua arah dengan mengijinkan setiap orang dapat mempublikasikan dan berkontribusi lewat percakapan online. Sedangkan O’Reilly (2005) berpendapat sosial media adalah platformyang mampu memfasilitasi berbagai kegiatan seperti mengintegrasikan situs web, interaksisosial, dan pembuatan konten berbasis komunitas. Melalui layanan sosial media dapatmemfasilitasi konten, komunikasi dan percakapan. Pemakai dapat membuat/co-create,mengatur, mengedit, mengomentari, mentag, mendiskusikan, menggabungkan,mengkoneksikan dan berbagi konten.
            Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
              Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
              Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
              Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :

  • Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
  • Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
  • Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
  • Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

2.2       Pertumbuhan Media Sosial

              Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.

2.3       Peran dan Fungsi Media Sosial

            Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook, twitter, dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.

Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain :
·         Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
·         Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan  pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
·         Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.



·         Terukur
Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

2.4       Fungsi Media Sosial

              Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :

·         Administrasi
Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi  konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.
·         Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka.
·         Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan begaiman anda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.
·         Pengukuran
Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk  mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.




BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1       Subjek Penelitian
     Pada penelitian ini, kami mengambil samel sebanyak 60 responden, terdiri dari 30 responden wanita dan 30 responden pria. Responden kami ambil secara acak dengan cara disebar melalui google doc. Dari data tersebut kebenyakan responden berusia sekitar 18 – 24 tahun.

3.2       Kuesioner yang digunakan
Adapun bentuk kuesioner yang kami sebar adalah sebagai berikut.

nama (inisial)
jenis kelamin ?
usia ?
1. Saya sangat suka menggunakan path ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS
2. Sehari tidak buka path rasanya tidak enak ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS
3.Path adalah tempat saya curhat ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS

4. Saya punya banyak teman di path ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS
5. Setiap bangun tidur saya selalu buka path ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS
6. Jika saya mendengarkan musik saya akan update di path ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS
7. Disela-sela belajar saya juga suka bermain path ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS
8. Saya sering update tempat di path ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS
9. Saya lebih sering curhat di media sosial ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS

10. Ketika saya bosan saya selalu membuka media sosial ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS
11. Saya lebih suka bermain path dibandingkan media sosial yang lain ?
·    SS
·    S
·    TS
·    STS
12. Saya punya teman dekat di path ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS
13. Setiap hari saya selalu berbagi informasi di path ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS
14. Saya meng-update foto-foto terbaru saya ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS
15. Lebih suka sharing di path dari pada media yang lain ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS

16. Memberikan like kepada orang agar mereka memberi like kepada kita ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS
17. Sering mengvisit orang lain ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS
18. Jika ingin menerima pertemanan kita melihat dari banyaknya moment ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS
19. Saya sering kepoin orang yang saya suka melalui path ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS
20. Saya akan meng unshare orang jika jarang update ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS
21. Saya punya teman spesial di path ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS

22. Dengan path saya dapat mengetahui tren masa kini ?
·         SS
·         S
·         TS
·         STS


















3.3 Hasil Riset
1.)   Sebagian gender laki-laki (43%) dan perempuan (43%) setuju menyukai media sosial path.
2.)   Tidak membuka media social path tidak masalah untuk gender laki-laki (60%) dan perempuan (50%).
3.)   Sebagian responder perempuan (50%) dan laki-laki (56%) tidak menjadikan sebuah media social path sebagai tempat untuk mencurahkan perasaan (curhat).
4.)   Kaum perempuan (53%) memiliki banyak teman pada media social path dibanding laki-laki dan lebih mendominasi kata tidak setuju sebanyak (36%).
5.)   Untuk responder laki-laki (43%) dan perempuan (43%) tidak setuju jika media social path adalah media social yang akan merekabuka setelah bangun tidur.
6.)   Menurut responder kami baik perempuan (43%) maupun laki-laki (46%) tidak setuju jika mendengarkan lagu perlu di update ke media social.
7.)   Responder perempuan (53%) dan laki-laki (46%) sangat tidak setuju untuk memainkan media social path disela-sela waktu belajar mereka.
8.)   Mengupdate tempat di media social path dirasa penting untuk kaum perempuan dengan menjawab setuju (43%), sedangkan laki-laki mendominasi jawaban tidak setuju (43%).
9.)   Responder laki-laki (46%) dan perempuan (46%) tidak setuju jika media social manapun dijadikan tempat mereka mencurahkan perasaan (curhat).
10.)Laki-laki (66%) dan perempuan (53%) setuju jika disaat mereka bosan akan membuka media social apapun.
11.) Media social path bukan media yang terlalu digemari oleh laki-laki (53%) dan perempuan (43%).
12.) Perempuan mendominasi jawaban setuju (53%) bahwa mereka mempunyai teman dekat di path, sedangkan laki-laki mendominasi tidak setuju sebanyak (43%)
13.) Bagi sebagian perempuan (46%) dan laki-laki (46%) tidak setuju bahwa media social path dijadikan untuk pemberitahuan mengenai informasi apapun.
14.) Sebagian responder laki-laki (46%) dan perempuan (53%) tidak setuju bahwa mereka akan upload photo terbaru mereka.
15.) Responder kami yang laki-laki (43%) maupun perempuan (43%) tidak setuju bahwa path adalah media social untuk sharing dibanding media social yang lain.
16.) Sebanyak (46%) baik responder perempuan ataupun laki-laki mengatakan bahwa mereka tidak memberikan like kepada orang lain agar diberikan like back.
17.) Responder kami baik laki-laki (63%) maupun perempuan (46%) tidak setuju jika mereka selalu mengvisit account path orang lain.
18.) Sebanyak (60%) responder laki-laki dan (46%) perempuan tidak setuju jika ingin menerima pertemanan harus melihat dari banyaknya moment.
19.) Responder laki-laki (43%) dan perempuan (46%) tidak setuju mereka mengkepo (mencari tahu) seseorang lewat media social path.
20.) Jika jarang update akan mengunshare pertemanan tidak disetujui oleh sebagian responder laki-laki (53%) dan perempuan sebanyak (53%).
21.) Laki-laki lebih mendominasi jawaban tidak setuju sebanyak (53%) dibanding dengan responder perempuan (43%) jika mereka tidak punya teman special di path.
22.) Responder kami baik laki-laki (43%) maupun perempuan (53%) setuju jika mereka mengetahui trend masa kini dari media social path.



BAB IV
KESIMPULAN
4.1       Kesimpulan
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responder laki-laki dan responder perempuan sama-sama menyukai media social path, namun untuk responder laki-laki tidak terlalu intensif dalam penggunaan social media path dibanding responder perempuan, bisa dilihat dari banyaknya jawaban responder laki-laki yang mendominasi jawaban tidak setuju dalam penggunaan media social tersebut. Responder perempuan mereka lebih intensif penggunaan path dalam hal mengupdate lokasi tempat yang mereka kunjungi karena itu dirasa penting untuk mereka.
Dalam hal ini bisa dilihat bahwa jenis kelamin (gender) perempuan lebih dominan dalam penggunaan media social path dibanding laki-laki. Media social path juga dirasa bukan tempat mereka memperoleh informasi-informasi  penting melainkan hanya untuk berkomunikasi.
4.2       Saran
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Memang media sosial begitu menggiurkan kita hingga membuat kecanduan siapapun yang memainkannya terutama untuk kaum hawa. Tidak berarti kaum adam tidak memainkan media social apapun, mereka juga memainkannya hanya saja tidak seintensif perempuan. Namun lebih baik kita tidak terlalu sering menggunakan media social, karena penggunaan media social yang terlalu lama bisa membuat diri kita lebih pasif dalam berkomunikasi, dan itu sangat tidak baik untuk kedepannya.

 
Daftar Pustaka

‘’PERAN SOSIAL MEDIA UNTUK MANAJEMEN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA LAYANAN E-COMMERCE’’. Bambang Supradono1, Ayu Noviani Hanum2.
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Semarang

http://id.wikipedia.org/wiki/Path_%28jejaring_sosial%29