Tugas Riset
“Perbedaan Intensitas menggunakan Social Media (path) Berdasarkan Jenis
Kelamin ”
Softskill
Oleh :
Aditya
Rahman (10513213)
Anisah
Ratih F (11513083)
Anggita
Suchi Rahayu (11513024)
Liesta
Violita Nur (14513983)
Shinta Dwi
Resita (18513450)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
petunjuk dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbedaan Intensitas menggunakan Social Media (path) Berdasarkan
Berdasarkan Jenis Kelamin ” ini.
Dalam pemembuatan makalah ini, kami merasa banyak sekali
hambatan dan kekurangan, namun dengan pertolongan-Nya lah kami berhasil
menyelesaikan makalah dengan baik.
Tak lupajuga kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
kelas dan juga dosen matakuliah softskill
yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
Kami berharap dari dibuatnya makalah ini dapat berguna
membantu teman-teman dalam memahami materi yang kita bahas pada makalah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Manusia berinteraksi
dengan manusia lain telah menjadi bagian inti dari kehidupan. Interaksi antar
manusia merupakan rutinitas alamiah dalam fenomena hidup. Proses interaksi
turut melibatkan proses komunikasi. Semenjak zaman manusia pertama diperkirakan
ada hingga masa kini, proses interaksi maupun komunikasi senantiasa menunjukkan
eksistensinya. Terdapat dua tahapan proses komunikasi, yakni proses komunikasi
primer dan sekunder. Proses komunikasi primer ialah proses penyampaian pikiran
dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media. Proses komunikasi sekunder yaitu proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama (Onong, 2000
: 11 dan 16).
Di era internet ini,
jenis media sosial online sangat beragam. Salah satunya yang paling populer
adalah path. Path adalah sebuah
aplikasi jejaring sosial pada telepon pintar yang memungkinkan penggunanya
untuk berbagi gambar dan juga pesan. Penggunaan dari Path ditargetkan untuk
menjadi tempat tersendiri untuk pengguna berbagi dengan keluarga dan
teman-teman terdekat. Dave Morin, salah satu dari pendiri Path dan CEO dari perusahaan
tersebut berkata: “Yang menjadi visi utama kami adalah untuk membuat sebuah
jejaring dengan kualitas yang tinggi dan menjadikan pengguna nyaman untuk berkontribusi
setiap waktu.” Perkembangan umat manusia dalam melaksanakan komunikasi dari
segi kualitas maupun kuantitas mengalami peningkatan pesat dari waktu ke waktu.
Komunikasi merupakan transmisi dari satu orang ke orang lain dengan pengirim
ataupun penerimanya yang spesifik. Di jaman modern sekarang ini baik wanita
maupun pria sudah sering menggunakan alat komunikasi media social. Akan tetapi di dalam riset ini kami ingin
membuktikan seberapa sering laki-laki atau perempuan dalam menggunakan media
social yang sedang popular seperti path.
BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Media Sosial
Menurut
Zarella (2010), sosial Media adalah paradigma media baru dalam konteks industri
pemasaran. Weber (2009) juga menyatakan bahwa media tradisional seperti TV, radio
dan koran memfasilitasi komunikasi satu arah sementara media sosial
komunikasinya dua arah dengan mengijinkan setiap orang dapat mempublikasikan
dan berkontribusi lewat percakapan online. Sedangkan O’Reilly (2005)
berpendapat sosial media adalah platformyang mampu memfasilitasi berbagai
kegiatan seperti mengintegrasikan situs web, interaksisosial, dan pembuatan
konten berbasis komunitas. Melalui layanan sosial media dapatmemfasilitasi konten,
komunikasi dan percakapan. Pemakai dapat membuat/co-create,mengatur, mengedit,
mengomentari, mentag, mendiskusikan, menggabungkan,mengkoneksikan dan berbagi
konten.
Media
sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung
interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang
mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael
Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis
internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
Jejaring sosial merupakan situs
dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan
teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar
antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan
media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media
sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi
informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan
mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini
untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya
orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar
terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di
Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan
peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media
sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika
untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan
modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan
jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar,
tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna
social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik
tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu
sebagai berikut :
- Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
- Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
- Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
- Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
2.2 Pertumbuhan Media Sosial
Pesatnya perkembangan media
sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika
untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan
modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan
jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar,
tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial
dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar,
video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
2.3 Peran dan Fungsi Media Sosial
Media sosial merupakan alat promosi
bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan
promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan
oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik
untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook,
twitter, dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat
dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.
Media sosial memiliki kelebihan
dibandingkan dengan media konvensional, antara lain :
·
Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi
media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan
marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan
untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah
komputer dan koneksi internet.
·
Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan
kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan
mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan
pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat
melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
·
Jangkauan Global
Media tradisional dapat
menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan
memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi
dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan
untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan
kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.
·
Terukur
Dengan sistemtracking
yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat
mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang
membutuhkan waktu yang lama.
2.4 Fungsi Media Sosial
Ketika kita mendefinisikan media
sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi
terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
·
Administrasi
Pengorganisasian
proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif
dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media
sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial.
Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset
pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.
·
Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem
pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan
dengan mereka.
·
Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1
dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan begaiman anda berkomunikasi
ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan
pasar.
·
Pengukuran
Menetapkan
langkah-langkah efektif sangat penting untuk
mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda
gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.
BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, kami mengambil samel
sebanyak 60 responden, terdiri dari 30 responden wanita dan 30 responden pria.
Responden kami ambil secara acak dengan cara disebar melalui google doc. Dari
data tersebut kebenyakan responden berusia sekitar 18 – 24 tahun.
3.2 Kuesioner yang digunakan
Adapun bentuk kuesioner
yang kami sebar adalah sebagai berikut.
nama (inisial)
jenis kelamin ?
usia ?
1. Saya sangat suka menggunakan path ?
· SS
· S
· TS
· STS
2. Sehari tidak buka
path rasanya tidak enak ?
· SS
· S
· TS
· STS
3.Path adalah tempat
saya curhat ?
· SS
· S
· TS
· STS
4. Saya punya banyak
teman di path ?
· SS
· S
· TS
· STS
5. Setiap bangun tidur
saya selalu buka path ?
· SS
· S
· TS
· STS
6. Jika saya
mendengarkan musik saya akan update di path ?
· SS
· S
· TS
· STS
7. Disela-sela belajar
saya juga suka bermain path ?
· SS
· S
· TS
· STS
8. Saya sering update
tempat di path ?
· SS
· S
· TS
· STS
9. Saya lebih sering
curhat di media sosial ?
· SS
· S
· TS
· STS
10. Ketika saya bosan
saya selalu membuka media sosial ?
· SS
· S
· TS
· STS
11. Saya lebih suka
bermain path dibandingkan media sosial yang lain ?
· SS
· S
· TS
· STS
12. Saya punya teman
dekat di path ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
13. Setiap hari saya
selalu berbagi informasi di path ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
14. Saya meng-update
foto-foto terbaru saya ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
15. Lebih suka sharing
di path dari pada media yang lain ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
16. Memberikan like
kepada orang agar mereka memberi like kepada kita ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
17. Sering mengvisit
orang lain ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
18. Jika ingin menerima
pertemanan kita melihat dari banyaknya moment ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
19. Saya sering kepoin
orang yang saya suka melalui path ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
20. Saya akan meng
unshare orang jika jarang update ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
21. Saya punya teman
spesial di path ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
22. Dengan path saya
dapat mengetahui tren masa kini ?
·
SS
·
S
·
TS
·
STS
3.3
Hasil Riset
1.) Sebagian
gender laki-laki (43%) dan perempuan (43%) setuju menyukai media sosial path.
2.) Tidak
membuka media social path tidak masalah untuk gender laki-laki (60%) dan
perempuan (50%).
3.) Sebagian
responder perempuan (50%) dan laki-laki (56%) tidak menjadikan sebuah media
social path sebagai tempat untuk mencurahkan perasaan (curhat).
4.) Kaum
perempuan (53%) memiliki banyak teman pada media social path dibanding laki-laki
dan lebih mendominasi kata tidak setuju sebanyak (36%).
5.) Untuk
responder laki-laki (43%) dan perempuan (43%) tidak setuju jika media social
path adalah media social yang akan merekabuka setelah bangun tidur.
6.) Menurut
responder kami baik perempuan (43%) maupun laki-laki (46%) tidak setuju jika
mendengarkan lagu perlu di update ke media social.
7.) Responder
perempuan (53%) dan laki-laki (46%) sangat tidak setuju untuk memainkan media
social path disela-sela waktu belajar mereka.
8.) Mengupdate
tempat di media social path dirasa penting untuk kaum perempuan dengan menjawab
setuju (43%), sedangkan laki-laki mendominasi jawaban tidak setuju (43%).
9.) Responder
laki-laki (46%) dan perempuan (46%) tidak setuju jika media social manapun
dijadikan tempat mereka mencurahkan perasaan (curhat).
10.)Laki-laki
(66%) dan perempuan (53%) setuju jika disaat mereka bosan akan membuka media
social apapun.
11.)
Media social path bukan media yang terlalu digemari oleh laki-laki (53%) dan
perempuan (43%).
12.)
Perempuan mendominasi jawaban setuju (53%) bahwa mereka mempunyai teman dekat
di path, sedangkan laki-laki mendominasi tidak setuju sebanyak (43%)
13.)
Bagi sebagian perempuan (46%) dan laki-laki (46%) tidak setuju bahwa media
social path dijadikan untuk pemberitahuan mengenai informasi apapun.
14.) Sebagian
responder laki-laki (46%) dan perempuan (53%) tidak setuju bahwa mereka akan
upload photo terbaru mereka.
15.)
Responder kami yang laki-laki (43%) maupun perempuan (43%) tidak setuju bahwa
path adalah media social untuk sharing dibanding media social yang lain.
16.)
Sebanyak (46%) baik responder perempuan ataupun laki-laki mengatakan bahwa
mereka tidak memberikan like kepada orang lain agar diberikan like back.
17.)
Responder kami baik laki-laki (63%) maupun perempuan (46%) tidak setuju jika
mereka selalu mengvisit account path orang lain.
18.)
Sebanyak (60%) responder laki-laki dan (46%) perempuan tidak setuju jika ingin
menerima pertemanan harus melihat dari banyaknya moment.
19.)
Responder laki-laki (43%) dan perempuan (46%) tidak setuju mereka mengkepo
(mencari tahu) seseorang lewat media social path.
20.)
Jika jarang update akan mengunshare pertemanan tidak disetujui oleh sebagian
responder laki-laki (53%) dan perempuan sebanyak (53%).
21.)
Laki-laki lebih mendominasi jawaban tidak setuju sebanyak (53%) dibanding
dengan responder perempuan (43%) jika mereka tidak punya teman special di path.
22.)
Responder kami baik laki-laki (43%) maupun perempuan (53%) setuju jika mereka
mengetahui trend masa kini dari media social path.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa responder laki-laki dan responder
perempuan sama-sama menyukai media social path, namun untuk responder laki-laki
tidak terlalu intensif dalam penggunaan social media path dibanding responder
perempuan, bisa dilihat dari banyaknya jawaban responder laki-laki yang
mendominasi jawaban tidak setuju dalam penggunaan media social tersebut.
Responder perempuan mereka lebih intensif penggunaan path dalam hal mengupdate
lokasi tempat yang mereka kunjungi karena itu dirasa penting untuk mereka.
Dalam
hal ini bisa dilihat bahwa jenis kelamin (gender) perempuan lebih dominan dalam
penggunaan media social path dibanding laki-laki. Media social path juga dirasa
bukan tempat mereka memperoleh informasi-informasi penting melainkan hanya untuk berkomunikasi.
4.2 Saran
Media sosial adalah sebuah media online,
dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung
interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang
mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Jejaring sosial merupakan situs
dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan
teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Memang media sosial begitu menggiurkan
kita hingga membuat kecanduan siapapun yang memainkannya terutama untuk kaum
hawa. Tidak berarti kaum adam tidak memainkan media social apapun, mereka juga
memainkannya hanya saja tidak seintensif perempuan. Namun lebih baik kita tidak
terlalu sering menggunakan media social, karena penggunaan media social yang
terlalu lama bisa membuat diri kita lebih pasif dalam berkomunikasi, dan itu
sangat tidak baik untuk kedepannya.
Daftar
Pustaka
‘’PERAN
SOSIAL MEDIA UNTUK MANAJEMEN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA LAYANAN E-COMMERCE’’.
Bambang Supradono1, Ayu Noviani Hanum2.
Fakultas
Teknik, Universitas Muhammadiyah Semarang
http://id.wikipedia.org/wiki/Path_%28jejaring_sosial%29