SITU
MANGGABOLONG
Di
Jakarta Selatan terdapat beberapa sumber resapan air, salah satunya adalah Situ
Manggabolong yang terletak di Jl. Utama Raya Srengseng Sawah Jagakarsa,
Jakarta. Situ Manggabolong terletak berdekatan dengan Situ Babakan. Situ ini
dibangun sekitar tahun 1987 oleh pemerintah, tujuan dibangunnya situ ini untuk
menampung air dari Sungai Ciliwung agar tidak meluap dan menyebabkan banjir. Lokasi
awal sebelum dibangun menjadi situ adalah komplek departemen pertanian yang
seharusnya ditinggali oleh para pegawai pertanian. Namun, karena dibentuknya
program pembangunan situ akhirnya rumah-rumah yang sudah dibangun, digusur dan
dibangunlah Situ Manggabolong.
Awal
nama Situ Manggabolong berasal dari sebuah cerita yang dipercayai masyarakat,
yaitu terdapat sebuah pohon mangga raksasa di areal situ yang berlubang atau bolong. Dipercayai Jika ada pencuri yang
melewati pohon dan masuk ke dalam lubang tersebut maka pencuri tersebut akan
“menghilang” dan tidak ditemukan oleh penduduk setempat. Situ Mangga bolong
juga memiliki beberapa mitos lain seperti pernah ada cerita tentang sekumpulan
anak yang berenang di Situ Manggabolong,
namun pada akhirnya anak-anak tersebut tidak ditemukan dan tidak diketahui
alasan kenapa mereka menghilang. Selain itu pernah ditemukan juga sebuah belut
putih dan hal ini dikaitkan dengan mitos legenda ular putih yang dulu sering
dibicarakan. Ada juga sebuah kisah lainnya yang menceritakan tentang seseorang
yang mendapatkan seekor ikan saat sedang memancing. Setelah
memakan ikan tersebut, ia jatuh sakit dan
kemudian meninggal. Penduduk sekitar percaya bahwa orang itu meninggal karena
gagal untuk mengembalikan ikan keramat yang sudah ia makan ke dalam Situ
Manggabolong.
Padahal
bisa saja ikan tersebut tidak higienis karena hidup dalam air situ yang keruh
dan kotor, sehingga sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi karena Menurut
penduduk sekitar situ manggabolong, Setelah sekian lama situ tersebut tak
mendapat perhatian dari pemerintah daerah karena sejak tahun 2001 pemerintah
provinsi DKI lebih berfokus kepada pembangunan dan pemeliharan situ babakan
yang letaknya tidak jauh dari situ manggabolong.
Menurut
narasumber yang kami wawancarai, pembangunan Situ Manggabolong belum rampung
dan hingga saat ini tidak memberikan manfaat apapun bagi penduduk sekitar. Bahkan
Banyak sekali kerusakan yang terdapat di situ ini, pintu air yang tidak
berfungsi, tanggul yang rusak, banyaknya sampah di dalam situ, air situ yang
kotor, eceng gondok yang tumbuh juga menyebabkan vegetasi yang ada menjadi
tidak baik kondisinya, jalan menuju situ pun buruk.
Disitu ini sempat memiliki
peraturan, seperti dilarang merusak area sekitar, menjaga lingkungan sekitar.
Namun sekarang tidak berlakunya lagi peraturan tersebut akibatnya banyak
terjadi kerusakan di situ tersebut . Perawatan situ ini sempat dilakukan
beberapa kali. Salah satunya terjadi pada tahun 1998. Tetapi karena terjadi
kerusuhan pada tahun tersebut maka pekerjaan itu jadi terbengkalai sampai
sekarang. Seharusnya situ manggabolong bisa berfungsi menjadi tempat
penampungan air dari sungai
Ciliwung dan menjadi daerah resapan air di jakarta untuk mecegah banjir
di ibukota. Situ manggabolong juga jika dimanfaatkan dengan baik bisa sebagai
cadangan air bersih, tempat pembangkit listrik,tempat rekreasi dan bisa menjadi
tempat usaha kecil yang menguntungkan bagi masyarakat di daerah sekitar situ
manggabolong. Sayangnya pemerintah belum melirik tempat tersebut. Padahal situ
manggabolong sudah dibuat sejak lama tapi dari pembuatannya sampai sekarang
baru sekali dilakukan perawatan itu pun dilakukannya pada 12 tahun yang lalu
dan sampai sekarang hanya dibiarkan begitu saja. Warga
sekitar hanya bisa memanfaatkan situ manggabolong sebagai tempat menghabiskan
waktu untuk memancing dan mencari ikan. Memang benar, sejak dibangunnya situ
manggabolong ini, daerah pemukiman warga diuntungkan dengan tidak melimpahnya
air saat hujan turun dengan deras. Berkat situ manggabolong yang berjasa
menampung air hujan, walaupun baru setengah jadi tapi warga merasa tertolong
dengan manfaat yang ada. Tetapi, bukan berarti kondisi seperti ini jadi
dibiarkan saja, warga tetap masih mengeluh dengan keadaan situ yang kotor dan
tak terurus banyak menyebabkan penyakit seperti DBD dan diare. Selama situ
mangga bolong ini tak dilanjutkan pengerjaannya, ia akan tetap jadi beban untuk
warga yang tinggal disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar