Fenomena Depresi Pada Kalangan Masa Dewasa Awal
Setiap orang hampir
pernah mengalami depresi pada saat-saat tertentu, seperti misal sedih, lesu,
tidak minat pada aktifitas apapun meskipun menyenangkan. Depresi merupakan
emosi yang datang di tengah ketidakberdayaan kegagalan individu, dan datang
saat individu berusaha untuk mendapatkan kekuasaan yang belum dapat
direalissasikam (Seligman, 1993). Depresi adalah perasaan sedih, pesimis, dan
merasa kesendirian yang merupakan bagian dari depresi mayor dan gangguan
masalah mood lainnya (Kaplan &
Sadock, 1996). Situasi yang menjadi penyebab utama depresi adalah kegagalan di
sekolah di tempat kerja, atau kegagalan dalam hal cinta. Depresi pada orang normal dapat diartikan sebagai
keadaan murung (kesedihan, patah hati dan patah semangat) yang ditandai dengan
perasaan tidak puas, menurunnya aktifitas, dan pesimisme di dalam masa datang.
Sedangkan depresi abnormal dapat diartikan sebagai ketidakmauan ekstrem untuk
mereskpop stimulus dan disertai dengan menurunnya nilai diri, ketidakmampuan
delusi, dan putus asa (Chaplin, 1995). Penderita depresi tidak mampu mengambil
keputusan untuk memulai suatu kegiatan atau memusatkan suatu perhatiannya pada
suatu hal yang menarik. Dalam taraf ekstrim, penderita dapat disertai adanya
kecemasan dan bisa jadi untuk mencoba untuk bunuh diri (Atkinson dkk., 1992)
Masa dewasa awal adalah
periode antara remaja akhir dan pertengahan dewasa sampai sekitar akhir 30-an
(Edelman dan Mandle, 1994 dalam Potter &Perry, 2005). Selama masa dewasa
awal indvidu semakin terpisah dari keluarga asal, membangun tujuan karir, dan
memutuskan apakah akan menikah dan memulai sebuah keluarga atau memutuskan
hidup sendiri. Dewasa awal adalah usia aktif dan harus beradaptasi dengan
pengalaman baru. Penelitian oleh Levinson mengidentifikasi fase-fase
perkembangan dewasa awal menjadi fase awal transisi dewasa (usia18-20 tahun)
ketika seseorang terpisah dari keluarga dan merasakan kebebasan; selanjutnya
memasuki dunia kedewasaan (usia 21-27 tahun) ketika seseorang menyiapkan dan
mencoba karir dengan gaya hidup; masa transisi (usia 28-32 tahun) ketika
seseorang secara besar-besaran memodifikasi aktifitas kehidupannya dengan
memikirkan tujuan masa depan (Potter & Perry, 2005).
Masa dewasa awal
merupakan periode yang penuh tantangan, penghargaan, dan krisis. Tantangan ini
meliputi tuntutan kerja dan membentuk keluarga. Dewasa awal harus membuat
keputusan mengenai karir, pernikahan dan menjadi orang tua. Pada usia dewasa
awal juga menghadapi krisis seperti merawat orang tua yang telah lanjut usia.
Dewasa awal kadang terjebak antara keinginan untuk memperpanjang masa remaja
yang tidak ada tanggung jawab dan keinginan untuk memikil tanggung jawab
dewasa. Dewasa yang gagal mencapai tugas perkembangan integrasi personal mengembangkan
hubungan secara superfisial dan stereotip. Masalah kesehatan psikososial dewasa
awal sering berhubungan dengan stress, seperti stress pada pekerjaan dan
keluarga (Potter dan Perry, 2005). Kegagalan-kegagalan seseorang dalam
tantangan masa dewasa awal inilah yang dapat menyebabkan seseorang merasa putus
asa dan mengalami depresi. Depresi pada masa dewasa awal juga dapat disebabkan
oleh pemikiran individu-individu masa dewasa awal yang dibiasakan pada
interpretasi negative. Interpretasi tentang diri seperti gambaran pseimis
tentang diri, dunia dan masa depan. Sikap-sikap negative akan membuat bias-bias
kognitif dan memicu depresi.
Beberapa gejala yang
mungkin terjadi pada seseorang yang mengalami depresi (keltner, dkk, 1999)
yaitu:
·
Kejilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hamper semua
kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hamper setiap hari (ditandai
oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain);
·
Khilangan berat badan yang signifikan saat tidakdiet atau bertambahnya berat
badan secara signifikan (missal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat
badan sebelumnya dalam satu bulan);
·
Insomnia atau hypersomnia hamper setiap hari;
·
Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hamper setiap hari (dapat diamati
oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa
lambat);
·
Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hamper setiap hari;
·
Persaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan dan tidak
wajar (bisa merupakan delusi) hamper setiap hari;
·
Berkurangnya kemampuan untuk berfikir atau berkonsentrasi, atau sulit
membuat keputusan, hamper setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau
pengamatan orang lain);
·
Berulang kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati),
berulang kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa renana yang jelas, atau
usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri.
tips untuk mencegah depresi:
- Berpikiran positif atau Positive Thinking, dengan begitu jika ada masalah yang datang anda bisa mengatasinya dengan mengambil hikmah dan mencari solusi untuk memecahkan sebuah masalah yg sedang anda alami.
- Bercerita kepada orang lain, jika memiliki masalah walaupun sedikit mulailah bercerita kepada keluarga, teman atau padangan. karena dengan begitu kita tidak akan menyimpan masalah agar tidak bertumpuk dan mampu mengekspresikan emosi negatif kita.
- liburan, melakukan hobi. sempatkanlah liburan bersama keluarga, sahabat, dan teman yang anda kenal atau menjalani hobi anda dengan begitu dapat melepas beban pekerjaan yang sedang anda alami.
- Berdoa, setiap orang memiliki keyakinan atau agama masing-masing. dengan berdoa kita dapat mengingat bahwa agama menanamkan kesadaran akan eksistensi diri manusia sebagai makhluk yang lemah dengan segala keterbatasan. Hal ini akan menyadarkan manusia tentang kehidupannya, kedudukan, popularitas, kecerdasan dll. dan dengan berdoa kita dapat mendapatkan ketenangan diri.
Daftar Pustaka
Diane E. Papalia, Sally Wendkos Olds, & Ruth
Duskin Fieldman. (2009). Human
Development. Jakarta: Salemba Humanika.
B.P.
Dwi Riyanti & Hendro Prabowo. (1998). Psikologi
Umum 2. Jakarta: Gunadarma
Aulia Maulida. (2012). Gambaran Tingkat Depresi Pada Mahasiswa Program Sarjana yang Melakukan
Konseling Di Bidang Konseling Mahasiswa Universitas Indonesia. Diunduh Dari
lib.ui.ac.id/file?file=digital/20313177-S43732-Gambaran%20tingkat.pdf. Pada Tanggal 28 april 2015 Pukul 20.50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar