Freud adalah pemikir yang spekulatif dan inovatif,
yang boleh jadi tertarik pada pengembangan teori daro pada menangani mereka
yang sakit. Ia mencurahkan begitu banyak waktu untuk menemukan teori yang tidak
hanya membantu pasien, tetapi juga mambantunya melihat ke dalam kepribadian
manusia yang diperlukan untuk membangun teori psikoanalisis.
Tujuan utama dari terapi psikoanalisis Freud yang
berkembang kemudian adalah mengungkapkan ingatan yang direpresi melalui asosiasi
bebas dan analisis mimpi. Menurut Freud terapi psikoanalisi bekerja dengan cara
mengubah apa yang tidak disadari menjadi disadari, dan terapi ini berhasil
apabila mampu menyebabkan perubahan tersebut. lebih spesifik lagi, tujuan dari
teori psikoanalisis adalah untuk memperkuat ego, untuk membuatnya mandiri dari
super ego, memperluas persepsi, dan mengembangkan organisasinya sehingga ego
tersebut dapat mengambil alih id. Freud mencatat adanya keterbatasan atau
kekurangan dari penanganan psikoanalisis, yaitu :
·
Pertama, tidak semua kenangan masa lalu
bisa atau sebaiknya ke alam sadar
· Penanganan ini tidak efektif untuk
psikosis atau penyakit menetap dibandingkan dengan masalah-masalah
terkait fobia, histeris dan obsesi
· Tidak hanya terbatas pada psikoanalisis,
yaitu setelah sembuh, pasien bisa mengalami penyakit psikis lain.
Menyadari
kekurangna tersebut, Freud merasa bahwa psikoanalaisis bis digunakan
bersama-sama dengan terapi-terapi lainnya. Akan tetapi Freud menekankan bahwa
psikoanalisis tidak bisa dipersingkat atau dimodifikasi.
Kelemahan
dari pendekatan psikoanalisis
·
Pandangan
yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan.
·
Terlalu
banyak menekankan kepada masa kanakkanak dan menganggap kehidupan seolah-olah
ditentukan oleh masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah tanggung
jawab individu berkurang.
· Cenderung meminimalkan rasionalitas.
· Kurang efisien dari segi waktu dan biaya.
Kelebihan
dari pendekatan psikoanalisis :
·
Penggunaan
terapi wicara
· Kehidupan
mental individu menjadi bisa dipahami, dan dapat memahami sifat manusia untuk
meredakan penderitaan manusia.
· Pendekatan
ini dapat mengatasi kecemasan melalui analisis atas mimpi-minpi,
resistensiresistensi dan transferensi-trasnferensi.
·
Pendekatan
ini memberikan kepada konselor suatu kerangka konseptual untuk melihat tingkah
laku serta untuk memahami sumber-sumber dan fungsi simptomatologi.
Feist,
J. & Feist, Gregory. J (2010). Teori
kepribadian. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
http://www.slideshare.net/Hilyaa/pp-konsep-dasar-pendekatan-psikoanalisis-dalam-bk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar